
"Tim NU di Makassar dan Papua juga gagal melihat hilal. Untuk itu, waktu pelaksanaan Idul Fitri kami menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama," kata Sekretaris PWNU Jatim Mashudi Muhtar.
NU menggunakan metode rukyatul (melihat) hilal untuk menentukan waktu pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Hal itu merujuk pada Hadits bahwa hendaknya mengawali puasa dengan melihat hilal, dan mengakhiri puasa dengan melihat hilal pula.
Di antara tempat untuk melihat hilal itu di Pantai Nambangan (Surabaya), Bukitcondro (Gresik), dan Tanjungkodok (Lamongan). Tim telah melalui seleksi ketat untuk memenuhi persyaratan syari.
Hasil tim rukyatul hilal PWNU ini segera disebarkan ke seluruh Jawa Timur. Untuk itu sebagian masjid, menunggu hasil sidang isbat tersebut. Setelah mengumandangkan adzan shalat Isya, seperti di Masjid Nurul Yaqin Pondok Jati, Sidoarjo, tidak segera diikuti dengan gema takbir.
Sumber : http://nasional.kompas.com
Tinggalkan Komentar...
4 Respones to "Lebaran 1432 H"
Wah dtempat saya juga terjadi kebingungan takbir keliling smpe dtunda, dan akhirnya takbir dkumandangkan nanti malam
Sudah saya follow gan,
30 Agustus 2011 pukul 01.22
ea gan begitu juga di sini.
seharusnya mereka sebagai pemimpin harus berhati2 dalam mengambil tindakan, karena setiap tindakan itu akan di mintai pertanggung jawabanya.
30 Agustus 2011 pukul 01.40
ia tanggung jawabnya sangat besar, apalagi umat dindonesia sangat banyak..
semoga saja tidak ada ksalahan dlm kputusan mreka
30 Agustus 2011 pukul 02.05
ea gan, semoga saja.
30 Agustus 2011 pukul 03.11
Posting Komentar